Wednesday, April 15, 2015

Aku dilamaaar... (halaaah...)

Alhamdulillah, akhirnya salah satu step penting dalam perjalanan kami dari teman maen menuju, Insya Allah, teman hidup telah terlewati. Acara lamarannya sederhana tapi intimate.. Walaupun ada sedikit kekurangan di beberapa hal, tapi overall kedua belah keluarga alhamdulillah merasa happy dan nyaman..

Karena saya sudah yatim piatu, maka demi alasan kepraktisan, acara lamaran kami selenggarakan di kediaman kakak saya di daerah Ciputat dan bukan di Jogja. Kebetulan, yang berperan sebagai pengganti almarhum kedua orang tua saya adalah Om dan Bulik yang berkediaman di seputaran Jakarta juga. Jadi, lebih praktis mendatangkan Ibu 'sambung' dan adek saya ke Jakarta dibandingkan kalau kami dan keluarga 'dia' yang memang tinggal di seputaran Jakarta harus ke Jogja.


Anyway, EO acara lamaran kami adalah kakak saya, Mbak Ita. Mbak Ita yang menyiapkan semua menu, yang menyewa meja kursi, yang memesan hantaran angsul2, yang mengundang sodara untuk hadir, dst.. Saya terima beres.. heheheh.. Acaranya sederhana dan kami siapkan semua sendiri.. Hidangan dimasak sendiri di dapur rumah, menunya sederhana ala menu rumahan.. Soup kimlo, trancam, ayam goreng (khas keluarga kami, ayam kampung ungkep), tempe goreng, gurame pedes, es kelapa muda, salad buah dan buah segar. Snacknya pesen jajanan pasar di Monami, macam kue Ku (mata kebo), kue lapis, klepon, dll.. Dekorasi juga simpel banget, sekedar sewa beberapa meja bulat dan kursi, sebagai tambahan untuk sedikit mempercantiknya kami siapkan vas bunga yang saya rangkai sendiri.. hemat, ekonomis.. hehehe..



My #DoItYourself Flower Arrangement mempermanis round table simpel..

Menu yang biasa ada di meja makan kami sebagai hidangan acara lamaran
Acara pun sangat ringkas dan simpel. Acara kami jadwalkan dimulai pukul 10 pg dengan maksud supaya keluarga yang ingin melaksanakan sholat dhuhur tepat waktu di masjid tidak terhalang karena acara lamaran belum selesai. Alhamdulillah, rombongan keluarga Ardi datang tepat waktu. Sekitar pukul 10.10 pg acarapun dimulai, dengan sepupu saya sebagai MC. Susunan acaranya sebagai berikut:

  1. Pembukaan acara oleh MC
  2. Sambutan selamat datang dari pihak keluarga saya, dan menanyakan maksud kedatangan keluarga 'dia'
  3. Perwakilan dari pihak keluarga 'dia' mengutarakan maksud kedatangan untuk melamar dan sekaligus memperkenalkan silsilah keluarga.
  4. Perwakilan pihak keluarga saya (Om) menyambut baik lamaran tersebut dan memperkenalkan keluarga kami. Di bagian ini, saya ditanya oleh Om apakah bersedia menerima lamaran? gubrak.. Saya jawab, "Insya Allah, om..", jawaban aman.. hehehe..
  5. Penyerahan secara simbolis peningset dari pihak keluarga 'dia' (Ibu) ke keluarga saya (bulik)
  6. Pemasangan cincin, Ibu 'dia' memasangkan cincin di jari manis tangan kiri saya, dan Ibu 'sambung' saya memasangkan cincin 'dia'
  7. Do'a
  8. Acara diakhiri dengan ramah tamah dan makan siang bersama.

Peningset dari keluarga 'dia'
















Untuk peningset, hanya beberapa item yang disiapkan. Karena bahan kebaya akad saya sudah masuk ke penjahit, jadi yang diberikan kemarin adalah bahan kebaya untuk midodareni, dan bahan kebaya untuk Ibu saya (Bulik dan Ibu 'sambung'). Hantaran tadi kami bungkus di Cikini (Ada banyak toko yang menawarkan jasa bungkus hantaran dan menjual berbagai pilihan kotak hantaran berbagai model di Cikini Gold Center). Harganya murah-murah, lho.. Kotaknya hanya @ 40 ribu dan jasa merangkainya @ 40 ribu juga. Cantik hasilnya.. Murah meriah tp manis.. 


Boxnya 40 ribu, jasa wrappingnya 40 ribu. Total cuma 80 ribu untuk membuat hantaran cantik ini.. Bargain!

Setelah acara ramah tamah yang cair dan kekeluargaan, keluarga 'dia' pun pamit. Kakak saya memesan beberapa hidangan (ayam ingkung, brownies, parsel buah dan ketan srundeng ebi) sebagai angsul-angsul. Awalnya saya nggak ngeh seperti apa wujud angsul-angsulnya. Sampai ketika malam harinya, 'dia' bilang kalau menurut keluarganya hidangan acara lamaran kami enak2.. Alhamdulillah, menu rumahan sederhananya pada suka.. Bahkan ada salah satu saudara yang kebetulan sedang menjalani kemoterapi dan kehilangan nafsu makan bilang makanannya cocok, enak. Asyiik.. Dan yang paling keren, angsul2nya.. Nggak cuma enak, tapi juga lucu.. ada inisialnya segala.. oh yaa..? Setelah lihat fotonya, ternyata memang lucuuu.. Thanks Mb Dince, sudah membuatkan hantaran angsul-angsul yang cute dan yummy.. Bagi yang tinggal di wilayah Depok dan sekitarnya, bisa order ke Mb Dince, lho.. (bagi yang tertarik silahkan tinggalkan pesan, nanti bisa saya share contactnya). Ditanggung tidak cuma enak, tapi juga cantik dan detail..

Tuuh, angsul-angsulnya luccuuu kan...? sukaaa bangeet! Ketan srundeng ebi, brownies oreo dan almond, dan ayam ingkung yang superb!
Alhamdulillah, rangkaian acara lamaran berjalan lancar.. Semua legaa.. Tinggal berdo'a saja, acara pernikahan kami nanti akan berjalan lancar.. Aamiin..

Kalaupun ada yang pengen kami perbaiki di acara kemarin adalah...: FOTO. Kami memang tidak menyewa fotografer professional... Hanya adek saya dan adek 'dia' yang mendokumentasikan acara kemarin.. Dua-duanya bukan pecinta fotografi pula.. Jadi, yaaa.. wajar kalo dokumentasi kurang cihuy.. Bahkan, kami lupa untuk foto 'serius' berdua, coba.. ahhahaha.. yowislah.. Jadi, saran untuk yang baru mau lamaran, silahkan gunakan jasa fotografer pro atau paling nggak undang teman yang hobby fotografi dan jangan hanya mengandalkan sodara.. Apalagi sodara kan harusnya jadi bagian penting dalam acara kita, jadi ya wajar aja kalo nggak bisa fokus jd fotografer dadakan.. hehehe..

Another thing.. Mmmm, rias.. Untuk acara kemarin, saya memang make up sendiri.. Karena pesan dia pun, make up yang simpel aja.. tapi, karena seperti saya sampaikan di awal td, semua detail acara kami siapkan sendiri, akhirnya sibuk2 menyiapkan ini itu dan kedubrakan dandan kilat karena kehabisan waktu.. Heheheeh,.. Jadi, ada baiknya untuk menggunakan jasa Make Up Artist untuk acara lamaran.. :)

My #DoItYourself engagement day make up.. Untung, sahabat saya menghadiahkan head piece bikinannya..  The head piece safe my DIY make up that day.. Thanks for the pretty head piece, Eka.. :)

We owe BIG to my lovely sister and her hubby.. Mbak Ita dan Mas Dede, terima kasih sudah menjadi EO untuk acara engagement day kami.. Terima kasih sudah menjadi pengganti almarhumah Ibu.. Terima kasih juga untuk Om-Bulik yang sudah menjadi pengganti almarhum Bapak-Ibu, Saudara-saudara yang menyempatkan hadir, Fajar, sepupu yang jd MC, si mbak-mbak yang sudah kerja extra seminggu terakhir untuk menyiapkan ini itu.. Terima kasih semuanyaaa... :)

Thursday, April 2, 2015

Wedding Ring aka Cincin Kawin (Kaliem)

Wedding Ring adalah salah satu item dalam persiapan pernikahan yang budgetnya lumayan.. Apalagi kalo pengen punya wedding ring dengan solitaire-diamond yang dibuat rapih oleh toko2 perhiasan premium semaca Tiffany & Co. atau Frank & Co. Budget yang harus disiapkan minimal pake banget pun tidak kurang dari delapan digit. Budget kami untuk wedding ring sebisa mungkin di bawah 8 digit rupiah.  fufufuuu.. 

Akhirnya, lagi-lagi, kami harus berdamai dengan kondisi finansial yang ada. Budget 7 digit, makin kecil makin bagus.. ahahhaha.. Bisa saving untuk nambah pos yang lain.. Biar hemat, awalnya saya kepikiran wedding ring polos (belah rotan) tanpa mata. Model yang simple tapi dibuat rapih.


Model Wedding Ring yang sempat kami ingin pesan
Setelah browsing2, saya sempet menemukan web yang menawarkan pembuatan cincin nikah sesuai dengan desain yang kita mau. Saya sempat berkomunikasi dengan entah marketing atau ownernya. Melihat foto-foto perhiasan yang mereka buat, hasilnya cukup rapih. Kalau mau melihat langsung produknya, lokasinya di Kelapa Dua Depok. Sempat sih, kepikiran untuk datang ke workshopnya, tapi belum sempat datang, kami telah memutuskan untuk memesan cincin di tempat lain.

Tempat lain itu adalah toko mas Kaliem, salah satu toko yang paling banyak direferensikan berbagai blog persiapan pernikahan. 
Suatu waktu, mampirlah kami ke Kaliem yang di Blok M Square. Awalya pengen lihat-lihat saja dulu.. Kaliem yang di Blok M Square ini, khusus menjual wedding ring saja.. Jadi, kebayang kan, begitu datang, kita dihadapkan dengan ratusan pilihan model wedding ring yang bikin bingung.. fufufuu.. Sewaktu kami datang, jam 8 malam, tokonya masih lumayan penuh dengan banyak pasangan yang mencoba2 berbagai model cincin kawin. Kamipun sempat mencoba beberapa model cincin kawin yang ada. Kurang lebih 10 menit mencoba beberapa model yang kami suka, entah bagaimana waktu itu akhirnya kami sepakat untuk, ya udahlah kita pesen yang model ini saja.. Daaaaa!! Modelnya pun bukan seperti salah satu cincin yang kami pengen di atas.. hahahaha... Yowislah.. Cincin emas putih, dengan 2 mata berlian keciiil (0,06 carat each) dan cincin silver untuk 'dia'.


Ini dia model cincin kawin yang akhirnya kami pesan.. Cukup simple dan manis.. (menurut kami, sih.. hehe..)
Pesanan cincin di Kaliem bisa diambil setelah 1 bulan. Perhitungan harganya sih seperti kalau kita belanja emas di toko emas, dihitung berapa gramnya dan ongkos pembuatan (per gram). Untuk Berlian, harganya tentu saja bergantung ukuran besarnya (karat). Tapi, tidak seperti di Toko perhiasan premium yang juga mempertimbangkan clarity dan color dari berliannya, di toko ini harga berlian hanya ditentukan berdasarkan karatnya saja, jadi kayaknya clarity, color nggak masuk kriteria di sini.. yang standard minimalislah.. hehehehe.. Yaiyalaaah... Kalo budgetnya besar, nyari wedding ring nggak di sini kali, ya.. Hehehe.. Oh ya, kalau pengen lebih ekonomis, bisa juga menggunakan mata zircon, jauh lebih murah. Kalau nggak salah 200 ribu saja. Oh ya, untuk calon suami yang tidak ingin menggunakan perhiasan emas, pemesanan cincin dari perak dengan model apapun di Kaliem dihargai 800 ribu saja, ekonomis! alhasil cincin 'dia' berlipat2 kali lebih murah dari cincin saya.. hihihii.. 

Setelah dipesan satu bulan, cincinpun bisa kami ambil.. Hasilnya sih lumayan rapih, walaupuuun tidak serapih contohnyaa.. Huhuhuuu.. sedikiiit kecewa, tapi ya sudahlah.. Paling nggak, dapat wedding ring yang lumayan manis, dan yang paling penting masuk budget, donk!

Review Daycare TBB Sylva KLHK

Sejak usia 3 bulan dan Bunda harus mulai aktif ngantor, putri kecil kami diasuh oleh yangti-yangkungnya di rumah, dengan sedikit bantuan dar...