Tuesday, December 13, 2016

My Maternity Story: Pencarian Dokter SpOG yang Klik!

Alhamdulillah.. Puji syukur ke hadirat Allah atas nikmat dan karuniaNya, setahun setelah menikah, Allah memberikan kabar bahagia bagi kami.. Sekitar dua bulan yang lalu, dua buah test pack memberikan hasil dua garis atau positif hamil. Dua hari setelahnya, sepulang kantor, saya menyempatkan diri untuk mampir ke RSIA H*rm*** Srpg (HS),yang lokasinya dekat dengan rumah kami, untuk check kehamilan tersebut. Saat itu, baru kantong kehamilan yang terlihat. Namun, menurut dokter SpOG yang memeriksa, hal tersebut wajar di minggu-minggu awal kehamilan. Saya diminta datang kembali seminggu kemudian untuk mengecheck kembali. Dihitung dari masa haid saya, dokter memperkirakan masa kehamilan saya saat itu sekitar 6 minggu.

Seminggu kemudian, saya dan suami datang kembali ke RS tersebut. Namun saat itu kami periksa ke dokter yang berbeda, yaitu dokter yang praktek di week end. Hasil pemeriksaan dokter melalui USG abdomen dan transvaginal memperlihatkan bahwa janin masih belum terlihat. Dan dokter tersebut sempat mengatakan bahwa kemungkinan saya mengalami kehamilan Blighted Ovum (BO) dan sebaiknya siap-siap untuk dikuret. BO adalah kehamilan kosong, dimana hanya terbentuk kantong kehamilan namun tidak ada janinnya. Namun perubahan hormon dll pun sama seperti kehamilan normal. Jadi, kalau saya merasa mual-mual, lemes, seperti layaknya kehamilan normal pun, wajar kata dokter tersebut. Sediiiiih sekali mendengar vonis dokter tersebut. Saat itu, saya insist ke dokter tersebut untuk memeriksa ulang dengan lebih teliti, dan terlihat ada pendar cahaya di ujung kantong kehamilan, walaupun belum jelas apakah pendar cahaya tersebut janin atau bukan, namun dokter tersebut kemudian berhati-hati dalam memberikan diagnosa dan meminta saya menunggu 1 minggu untuk melihat perkembangannya.

Sedihnya bukan main saat itu.. Untung suami saya masih bisa berpikir rasional dan memutuskan kami harus segera mencari second opinion yang qualified. Atas saran sahabat saya, kamipun membuat janji dengan  Dr. Wiku Andonotopo, SpOG (K) FM, PhD, FMFM di Eka Hospital, BSD untuk pemeriksaan dua hari kemudian. Sejak awal kami membuat janji by phone, petugas di Eka Hospital sudah mengingatkan bahwa Dr. Wiku sangat disiplin, jika kami telah membuat janji dan tidak hadir tanpa pemberitahuan, maka kami akan diblack list sebagai pasien beliau. Selain itu, kami pun harus datang setidaknya 1 jam sebelum janji temu kami. dududuuu.. Demi tidak terlambat memenuhi janji periksa ke Dr. Wiku, saya pun ijin tidak ngantor hari itu. Tibalah saya dipanggil suster untuk diperiksa oleh Dr. Wiku. Dokter senior yang Jawa sekali logatnya.. Saya pun ditanya2 alasan pindah dokter, dll. Saya sampaikan saya mencari second opinion atas hasil pemeriksaan dsog sebelumnya. Puji syukur, Alhamdulillah, baru diperiksa dengan USG abdomen saja, Dr. Wiku sudah menemukan janin dalam kantong kehamilan saya (Kata beliau, "Lha iki kalo bukan janin opo...??" heheheh..).  Bahkan detak jantungnya pun terdengar. Saya pun tak kuasa menahan haru.. Subhanallah.. Terima kasih ya Rabb.. Berdasarkan hasil pemeriksaan Dr. Wiku, usia kehamilan saya saat itu 5 minggu 6 hari bukan 7 minggu seperti hasil pemeriksaan dsog sebelumnya.

Oh ya, saya memang mempunyai riwayat siklus menstruasi yang cenderung panjang. Siklus mentruasi saya setiap bulan berkisar 35 hari. Bahkan terkadang lebih panjang. Jadi, wajar menurut saya jika perhitungan kehamilan saya tidak bisa didasarkan pada hari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT) yang biasa digunakan oleh dsog untuk menghitung usia kehamilan.
ari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT)
Bersumber dari: Beneran Hamil? Inilah Tanda- Tanda Kehamilan Mingggu Pertama | Mediskus
ari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT)
Bersumber dari: Beneran Hamil? Inilah Tanda- Tanda Kehamilan Mingggu Pertama | Mediskus

Selain kabar membahagiakan tersebut, Dr. Wiku yang juga seorang konsultan fetomaternal (kehamilan berisiko) tersebut juga memperlihatkan bahwa saya mempunyai 3 buah miom dengan ukuran cukup besar. huhuhuuu.. Padahal sebelumnya saya pun telah berkali-kali periksa kondisi organ reproduksi saya ke beberapa dsog, lho. Saya pernah periksa di 3 dsog berbeda di RS HS, termasuk dengan dokter yang memvonis kehamilan BO tadi. Namun tidak ada seorang dsog pun yang mendeteksi adanya miom di kandungan saya. :(

Duuh, seperti roller coaster deh perasaan saya. Untung ada suami yang selalu berpikir lebih rasional dan yang selalu jadi supporter hebat. Menurut suami, well, kehamilan saya memang menjadi sedikit berisiko. Namun, alhamdulillah, risiko tersebut dapat terdeteksi sejak awal sehingga dengan bimbingan dsog yang tepat maka risiko tersebut dapat dihindari. Jadi ya, sekarang ikhtiar untuk mengurangi risikonya dengan mengikuti saran-saran dokter, termasuk untuk urusan menjaga diet saya. Salah satunya harus menghindari makanan olahan kedelai..  bye bye tempe-tahu favorit.. hiks..

Pengalaman mendapatkan dokter yang kurang hati-hati dalam memeriksa dan memberikan vonis BO,bahkan untuk segera dikuret, sungguh membuat kami kapok dan sedikit trauma. Memang biaya periksa di Eka hospital relatif lebih mahal dibanding RS lain, apalagi dokter kami bukan hanya dsog biasa, beliau juga seorang konsultan fetomaternal. Terlebih lagi, Eka hospital tidak menerima pasien BPJS pula. Kami kan PNS.. hiks.. Sementara asuransi prudential kami pun tidak mengcover biaya melahirkan. Jadi, harus siap-siap budget extra untuk biaya lahiran nanti.. Namun, kata suami, buat anak kok nyari yang diskon. Baiklah, ikut kata suami deh.. Bismillah.. rejeki Allah maha luas. Prioritas utama adalah mendapatkan dokter SpOG yang klik untuk kehamilan pertama kami. Dr. Wiku adalah seorang SpOG yang sangat berpengalaman, memeriksa pasien dengan gesit dan cekatan, sangat disiplin hingga terkesan sedikiiit kurang ramah.. hehehe.. Tapi, tiap kali kami baru saja periksa dengan beliau, kami selalu terkesan dengan kinerjanya.. apalagi suami saya.. sudah merasa cocok dengan beliau. Bismillah kami makin mantap untuk tidak pindah ke dokter lain.


Alhamdulillah.. It's been 15 weeks of my pregnancy.. Sehat-sehat ya, Nak.. Mommy loves you.. :)




Review Daycare TBB Sylva KLHK

Sejak usia 3 bulan dan Bunda harus mulai aktif ngantor, putri kecil kami diasuh oleh yangti-yangkungnya di rumah, dengan sedikit bantuan dar...