Tuesday, October 20, 2015

Saya perempuan MODIS: MOdal DISkon!

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis tentang bagaimana saya yang addicted to online shopping & discounted goods. Hingga saat ini kebiasaan saya tersebut belum pudar bahkan belakangan justru makin menjadi! Ouuch..! Memang sih, saya pernah insyaf selama beberapa bulan.. Yaitu saat kami sedang mempersiapkan pernikahan, dimana saya sadar harus pinter2 mengelola keuangan dan stop boros karena ada kebutuhan penting yang memerlukan banyak biaya.

Setelah menikah, tentu saja kami perlu membeli berbagai perlengkapan rumah tangga untuk rumah mungil kami. Dan, berawal dari situlah, kebiasaan saya berbelanja online dan nguber barang diskonan, KAMBUH dengan sukses! Saya, yang selama 6 bulan lebih telah insyaf dari godaan diskon dan belanja, akhirnya memulai lagi kebiasaan 'nggak buruk2 amat, sih!', tapi 'tidak baik juga!'. Huhuhuuu.. 

Memang sih, saya sudah jaraang sekali 'olah raga' mengitari pusat-pusat perbelanjaan. Tapi, saya rajin buka online shop! Awalnya memang saya berbelanja online untuk membeli keperluan rumah, seperti vaccum cleaner, microwave, mixer, dan sejenis. Jadi, barang-barang yang memang kami butuhkan di rumah. Tapi, belakangan saya mulai tergoda untuk berbelanja barang2 'boros' secara online. Sebut saja baju, sepatu dan tas. Barang-barang boros yang tidak saya perlukan tapi kok ya saya beli. Huuhhhh!!! 

Untungnya, saat ini suami bertindak menjadi polisi untuk mengkontrol kebiasaan boros saya itu. Misal, kemarin sempat punya alasan untuk membeli tas kantor baru, karena tas kantor hitam yang biasa saya pakai sudah saatnya diistirahatkan karena ada bagian yang mengelupas kulitnya. Boleh donk alasannya... iya, kan?! Nah, saya sudah mulai browsing2 tuh untuk beli tas baru.. Giliran kode ke suami.., eh diingetin kalo punya tas 'dobermen' (obermain bukan dobermen, kale! hehehe) baru yang belum kepake.. "di box juga banyak tas kamu tuh yang jarang dipake.."  Iya, siih.. fufufuu.. Walaupun biasanya Ardi akhirnya 'kalah' dan akhirnya menyilahkan saya untuk "ya udah, beli aja kalo emang pengen", tapi kan saya jadi 'sadar' kalau sebenarnya nggak butuh2 amat beli tas baru.. Tas yang ada saja jarang sekali dipake kok ya mau nambah lagi. Alhamdulillah, selamat dari khilaf.. :) Well, saya pernah beberapa kali 'nakal' juga sih.. sempat beli sepatu, baju, dan beberapa barang 'boros' lain, kemudian baru lapor ke suami pas barangnya sudah di tangan! Hihihii.. Ssssttt!

Anyway, e commerce memang gila banget, ya.. Kalau tidak kuat iman, kantong bisa jebol karena belanja tak terkontrol. BAHAYA! Tapi, berbagai merchant belanja online memang menawarkan harga yang menarik sekali. Saat ini, merchant2 belanja online perang harga untuk memberikan harga barang termurah. Dan, hey.. menyenangkan sekali lho, saat bisa membeli barang yang sama dengan harga yang lebih murah.. Belum lagi, berbagai merchant belanja online tersebut berkerjasama dengan berbagai bank untuk memberikan diskon ekstra. Asyiiik.. Misalnya, di salah satu situs belanja l*z*d*, ada promo ekstra diskon 10 persen jika membayar belanjaan dengan kartu mastercard. Atau di situs lain jika membayar dengan kartu bank tertentu akan diberikan ekstra diskon 20%. Wuiiih.. Kan lumayan banget tuh, diskonnya. 
Sebagai contoh, belum lama ini saya membeli microwave di salah satu situs belanja online seharga kurang lebih 1,5 jt. Sementara harga di toko elektronik terkenal masih lebih mahal beberapa ratus ribu dari harga tersebut (Iya, sebelum membeli suatu barang, saya memang membanding2kan harga dari berbagai toko!). Waktu itu sengaja saya bayar dengan mastercard untuk mendapatkan ekstra diskon 10%.. Yuhuuu.. lumayan banget diskonnya. heheeh.. Oh ya, pengiriman barangnya pun gratis pula. Jadi, sudah harganya lebih murah, gratis ongkos kirim, tak perlu jauh2 jalan ke toko, lumayan cepat pula pengirimannya.. Gimana nggak bikin konsumen nyaman, coba?!


Wedding shoes saya, dibeli secara on line dengan diskon tentunya! ;)
Sekarang ini, kebiasaan saya untuk hunting barang2 berdiskon besar pun makin menjadi.. ouchh! Pokoknya segala barang dan keperluan deh, saya browse untuk mendapatkan harga termurah dengan ekstra diskon. Misalnya, hari ini saya membeli tiket pesawat untuk tugas kantor ke Solo. Harga tiket yang saya beli di salah satu situs ticketing dll bisa lebih murah sekitar 50 ribuan (pp) dibandingkan harga dari web maskapainya,  lho! See...! 
Juga ketika awal Agustus lalu kami memesan banyak kamar hotel untuk keluarga dari luar kota yang menghadiri pernikahan kami. Tentu saja, kami gunakan promo diskon dengan menggunakan kartu dari bank tertentu ketika memesannya di salah satu situs ticketing dan hotel. Bayangkan, belasan kamar kali beberapa ratus ribu didiskon 12%.  Lumayan banget lho, hematnya! Hihihii..
Contoh lain, minggu lalu saya memesan kamar hotel untuk kami menginap ketika tugas di Jogja. Dengan memanfaatkan promo ekstra diskon dengan pembayaran menggunakan kartu dari bank X, kami hanya perlu membayar 270an ribu per malam untuk hotel bintang 4 tersebut. Hihihiii.. 

Oh ya, saya adalah tipe orang yang senang menyetock barang persediaan di rumah, terutama untuk barang2 keperluan pribadi (seperti sabun, kosmetik) dan sekarang keperluan dapur. Jadi, saat belanja ke supermarket dan ada barang2 yang biasa kami pakai sedang diskon, biasanya saya akan beli banyak, buat stock di rumah! hihihiii..

Iyaaa..., Saya memang MODIS! MOdal DISkon! ;p

PS. Berhati-hatilah dengan godaan diskon, promo2 serta berbagai kemudahan berbelanja online, ya..! Jangan sampai keuangan jebol gara2 belanja 'boros'. Kemudian, BE WISE ketika menggunakan kartu kredit. Perlu diingat, gunakan kartu kredit sebagai alat bayar bukan alat utang!! Pastikan, sebelum membeli sesuatu dengan kartu kredit memang ada uang untuk bayarnya, bukan mumpung bisa ngutang, ya.. PENTING pula untuk memastikan ketika tagihan kartu kredit datang tiap bulannya, langsung bayar LUNAS jumlah tagihannya sesegera mungkin, ya.. 

Cheers... :)

Monday, October 19, 2015

Memasak bagi saya adalah bisa karena terpaksa!

Bisa karena terbiasa, atau lebih tepatnya karena terpaksa.. Itulah memasak bagi saya.. Hehehe..

Sejak kecil hingga remaja, saya jarang sekali belajar memasak.  Dalam ingatan masa kecil saya, almarhumah Ibu yang merupakan ibu bekerja dengan seabrek kegiatan sosial di sore hari, biasanya akan turun ke dapur untuk moment2 spesial.. Misalnya menyiapkan hidangan lebaran.. Atau baking kue dan cake! Untuk hidangan sehari2 Mbokdhe Arjolah yang menyiapkan masakan di rumah kami. Karena sejak kecil mbokdhe Arjo jugalah yang momong saya, secara tidak langsung, dari mbokdhe Arjo inilah saya 'belajar' memasak.. Well, lebih tepatnya, mengamati bagaimana cara memasak.. Matur nuwun Mbokdhe Arjo.. :) Oh ya, hingga sesepuh skrg ini, mbokdhe Arjo ini masih 'merawat' keluarga saya, lho.. Walaupun Bapak-Ibu saya sudah meninggal, dan saya dan kakak kandung saya saat ini tinggal di Jakarta, mbokdhe Arjolah yang tiap pg masih menyapu halaman rumah kami di Jogja. Nuwun ya mbook.. :)

Bertahun-tahun kemudian, saya harus hidup mandiri di negri orang untuk studi. Selama 2 tahun belajar di Brisbane, karena beberapa alasan, saya terpaksa harus belajar memasak. Selain karena tidak mudah mendapatkan makanan yang terjamin kehalalannya, harga makanan juga mahaal. Untuk sekali makan seharga $10, rasanya beraaat banget di kantong mahasiswa berbeasiswa seperti saya, . Apalagi lidah saya kan Indonesia sekali, atau bahkan Jawa sekali, jadi kurang merasa cocok dengan menu Bule.. Akhirnya, untuk bisa survive hidup di Brisbane, mulailah saya bereksperimen di dapur.. 


Karena terpaksa, jadi belajar masak.. Oh ya, thanks to facebook, ternyata saya pernah membuat satu album yang berisi foto2 hasil belajar memasak saya.. ehheheeh


Saat saya desperately kangen masakan2 khas Indonesia, saat itulah saya harus BELAJAR membuat masakan itu di dapur flat kami. Misalnya, kangen makan batagor, bereksperimenlah saya membuat batagor sendiri. Saat pengen makan empal daging, belajarlah saya membuat empal daging sendiri, pengen macaroni schotel, ya coba bikin sendiri juga. Begitu pula saat lebaran tiba dan pengen banget kastengel, saya cobalah membuat kastengel sendiri. Dan seterusnya... Semua bermodalkan jaringan internet cepat untuk browsing resep dan nge youtube. Alhamdulillah, sebagian besar jadi juga lho! hehehe.. Tentu saja, sekali lagi, saya harus berterima kasih pada Mbokdhe Arjo yang secara tidak langsung telah mengajarkan saya basic skill memasak.

Bahkan, suatu kali saya pernah juga membuat gudeg, lho! Iyaaa, gudeg! Alhamdulillah rasanya enak juga.. Bahkan, saat mahasiswa Indonesia membuat fund raising untuk membantu korban letusan Gunung Merapi saat itu, saya berani menjual gudeg tersebut. Seporsi gudeg dengan telor, tahu dan sambal goreng kentang dihargai kurang lebih 8$ saat itu.. Hehehehe.. 

Sekembalinya dari Brisbane, saya tinggal dan bekerja di Jakarta. Di Jakarta saya tinggal di kos dengan dapur minimalis sekedar untuk masak indomie. Selain itu, segala jenis masakan Indonesia dengan mudahnya kita temukan dengan harga murah. Untuk porsi kecil, jauh lebih murah membeli masakan jadi dibandingkan membuat sendiri, pula! Sejak itulah, sedikit kebisaan saya memasak yang terasah selama di Brisbane, menguaaaap.. hoaaaamm!!

Setelah saya menikah beberapa bulan lalu, barulah saya harus belajar memasak lagi.. Metodenya masih sama sih.. Buka google dan browse resep saat akan memasak.. heheheeh.. Semua bisa karena terpaksa, rupanya! ;)

Monday, October 5, 2015

Cerita Dapur Dewi: Semangka, Buah Favorite Kami.

Di musim panas (kemarau) seperti ini , alhamdulillah justru buah-buahan segar yang juicy sedang musim2nya. Semangka, salah satunya.. Saat ini, semangka manis dengan mudahnya kita temukan di pasaran. Dari toko buah premium sampai warung buah pinggir jalan, tak ketinggalan tukang sayur keliling pun menjual semangka sebagai salah satu dagangannya..

Aaah, semangka merah manis, juicy dan dingin di siang hari yang panas.. Nikmat banget, deh! Belakangan, buah ini hampir selalu ada di kulkas kami. Setelah bermacet2 pulang kantor, juice semangka segar akan jd pelepas dahaga yang refreshing banget. Makanya, mumpung lagi musimnya, juice semangka ini yang cukup sering saya siapkan sebagai minuman segar untuk suami sepulang kantor.. menyiapkannya juga mudah sekali.. Cukup buah semangka potong2, tambahkan es batu sesuai selera, bisa ditambahkan sedikit susu kental manis putih, tanpa perlu tambahan gula lagi, blender, dan voila.. segelas juice semangka segar dan nikmat pun siap diminum, Super easy , taste really good and so refreshing!


Semangka Juice! Easily made juice yet so refreshing!

Selain dibuat juice, semangka juga seger banget untuk disiapkan sebagai 'cemilan' segar saat weekend. Tinggal potong2 dadu atau bulat2, tambahkan satu atau dua scoop vanilla ice cream, taburi kayu manis bubuk di atasnya.. and voila.. segar dan enak banget, deh! Jika suka, tambahkan buah lain yang ada di rumah. Misalnya melon atau mangga.. Super mudah dan yumm!!


semangkuk kesegaran di siang yang panas. Mudah dibuat, nikmat dan seger banget. Cobain, deh!
Silahkan dicoba.. Mumpung masih musim dan lagi murah.., ;) 

Review Daycare TBB Sylva KLHK

Sejak usia 3 bulan dan Bunda harus mulai aktif ngantor, putri kecil kami diasuh oleh yangti-yangkungnya di rumah, dengan sedikit bantuan dar...