Tuesday, December 13, 2016

My Maternity Story: Pencarian Dokter SpOG yang Klik!

Alhamdulillah.. Puji syukur ke hadirat Allah atas nikmat dan karuniaNya, setahun setelah menikah, Allah memberikan kabar bahagia bagi kami.. Sekitar dua bulan yang lalu, dua buah test pack memberikan hasil dua garis atau positif hamil. Dua hari setelahnya, sepulang kantor, saya menyempatkan diri untuk mampir ke RSIA H*rm*** Srpg (HS),yang lokasinya dekat dengan rumah kami, untuk check kehamilan tersebut. Saat itu, baru kantong kehamilan yang terlihat. Namun, menurut dokter SpOG yang memeriksa, hal tersebut wajar di minggu-minggu awal kehamilan. Saya diminta datang kembali seminggu kemudian untuk mengecheck kembali. Dihitung dari masa haid saya, dokter memperkirakan masa kehamilan saya saat itu sekitar 6 minggu.

Seminggu kemudian, saya dan suami datang kembali ke RS tersebut. Namun saat itu kami periksa ke dokter yang berbeda, yaitu dokter yang praktek di week end. Hasil pemeriksaan dokter melalui USG abdomen dan transvaginal memperlihatkan bahwa janin masih belum terlihat. Dan dokter tersebut sempat mengatakan bahwa kemungkinan saya mengalami kehamilan Blighted Ovum (BO) dan sebaiknya siap-siap untuk dikuret. BO adalah kehamilan kosong, dimana hanya terbentuk kantong kehamilan namun tidak ada janinnya. Namun perubahan hormon dll pun sama seperti kehamilan normal. Jadi, kalau saya merasa mual-mual, lemes, seperti layaknya kehamilan normal pun, wajar kata dokter tersebut. Sediiiiih sekali mendengar vonis dokter tersebut. Saat itu, saya insist ke dokter tersebut untuk memeriksa ulang dengan lebih teliti, dan terlihat ada pendar cahaya di ujung kantong kehamilan, walaupun belum jelas apakah pendar cahaya tersebut janin atau bukan, namun dokter tersebut kemudian berhati-hati dalam memberikan diagnosa dan meminta saya menunggu 1 minggu untuk melihat perkembangannya.

Sedihnya bukan main saat itu.. Untung suami saya masih bisa berpikir rasional dan memutuskan kami harus segera mencari second opinion yang qualified. Atas saran sahabat saya, kamipun membuat janji dengan  Dr. Wiku Andonotopo, SpOG (K) FM, PhD, FMFM di Eka Hospital, BSD untuk pemeriksaan dua hari kemudian. Sejak awal kami membuat janji by phone, petugas di Eka Hospital sudah mengingatkan bahwa Dr. Wiku sangat disiplin, jika kami telah membuat janji dan tidak hadir tanpa pemberitahuan, maka kami akan diblack list sebagai pasien beliau. Selain itu, kami pun harus datang setidaknya 1 jam sebelum janji temu kami. dududuuu.. Demi tidak terlambat memenuhi janji periksa ke Dr. Wiku, saya pun ijin tidak ngantor hari itu. Tibalah saya dipanggil suster untuk diperiksa oleh Dr. Wiku. Dokter senior yang Jawa sekali logatnya.. Saya pun ditanya2 alasan pindah dokter, dll. Saya sampaikan saya mencari second opinion atas hasil pemeriksaan dsog sebelumnya. Puji syukur, Alhamdulillah, baru diperiksa dengan USG abdomen saja, Dr. Wiku sudah menemukan janin dalam kantong kehamilan saya (Kata beliau, "Lha iki kalo bukan janin opo...??" heheheh..).  Bahkan detak jantungnya pun terdengar. Saya pun tak kuasa menahan haru.. Subhanallah.. Terima kasih ya Rabb.. Berdasarkan hasil pemeriksaan Dr. Wiku, usia kehamilan saya saat itu 5 minggu 6 hari bukan 7 minggu seperti hasil pemeriksaan dsog sebelumnya.

Oh ya, saya memang mempunyai riwayat siklus menstruasi yang cenderung panjang. Siklus mentruasi saya setiap bulan berkisar 35 hari. Bahkan terkadang lebih panjang. Jadi, wajar menurut saya jika perhitungan kehamilan saya tidak bisa didasarkan pada hari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT) yang biasa digunakan oleh dsog untuk menghitung usia kehamilan.
ari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT)
Bersumber dari: Beneran Hamil? Inilah Tanda- Tanda Kehamilan Mingggu Pertama | Mediskus
ari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT)
Bersumber dari: Beneran Hamil? Inilah Tanda- Tanda Kehamilan Mingggu Pertama | Mediskus

Selain kabar membahagiakan tersebut, Dr. Wiku yang juga seorang konsultan fetomaternal (kehamilan berisiko) tersebut juga memperlihatkan bahwa saya mempunyai 3 buah miom dengan ukuran cukup besar. huhuhuuu.. Padahal sebelumnya saya pun telah berkali-kali periksa kondisi organ reproduksi saya ke beberapa dsog, lho. Saya pernah periksa di 3 dsog berbeda di RS HS, termasuk dengan dokter yang memvonis kehamilan BO tadi. Namun tidak ada seorang dsog pun yang mendeteksi adanya miom di kandungan saya. :(

Duuh, seperti roller coaster deh perasaan saya. Untung ada suami yang selalu berpikir lebih rasional dan yang selalu jadi supporter hebat. Menurut suami, well, kehamilan saya memang menjadi sedikit berisiko. Namun, alhamdulillah, risiko tersebut dapat terdeteksi sejak awal sehingga dengan bimbingan dsog yang tepat maka risiko tersebut dapat dihindari. Jadi ya, sekarang ikhtiar untuk mengurangi risikonya dengan mengikuti saran-saran dokter, termasuk untuk urusan menjaga diet saya. Salah satunya harus menghindari makanan olahan kedelai..  bye bye tempe-tahu favorit.. hiks..

Pengalaman mendapatkan dokter yang kurang hati-hati dalam memeriksa dan memberikan vonis BO,bahkan untuk segera dikuret, sungguh membuat kami kapok dan sedikit trauma. Memang biaya periksa di Eka hospital relatif lebih mahal dibanding RS lain, apalagi dokter kami bukan hanya dsog biasa, beliau juga seorang konsultan fetomaternal. Terlebih lagi, Eka hospital tidak menerima pasien BPJS pula. Kami kan PNS.. hiks.. Sementara asuransi prudential kami pun tidak mengcover biaya melahirkan. Jadi, harus siap-siap budget extra untuk biaya lahiran nanti.. Namun, kata suami, buat anak kok nyari yang diskon. Baiklah, ikut kata suami deh.. Bismillah.. rejeki Allah maha luas. Prioritas utama adalah mendapatkan dokter SpOG yang klik untuk kehamilan pertama kami. Dr. Wiku adalah seorang SpOG yang sangat berpengalaman, memeriksa pasien dengan gesit dan cekatan, sangat disiplin hingga terkesan sedikiiit kurang ramah.. hehehe.. Tapi, tiap kali kami baru saja periksa dengan beliau, kami selalu terkesan dengan kinerjanya.. apalagi suami saya.. sudah merasa cocok dengan beliau. Bismillah kami makin mantap untuk tidak pindah ke dokter lain.


Alhamdulillah.. It's been 15 weeks of my pregnancy.. Sehat-sehat ya, Nak.. Mommy loves you.. :)




Wednesday, March 2, 2016

Cerita Dapur Dewi: Zoupa Soup aka Chicken Pot

Salah satu menu paling favorite, terutama untuk anak kecil, saat menghadiri resepsi/kondangan adalah Zoupa Soup.. Iya kan? Week end kemarin ponakan-ponakan saya main ke rumah. Karenanya, sepagian saya nguprek dapur sebentar untuk mencoba membuat zoupa soup kesukaan anak kecil itu. Dari hasil browsing, sampailah saya di satu video pendek chef Wolfgang Puck, yang sangat terkenal di dunia itu, mengenai cara sederhana membuat Chicken Pot aka kita kenal sebagai Zoupa Soup. Ah.., ternyata simple sekali lho cara membuatnya.. 

 
Homemade Zoupa Soup aka Chicken Pot.. Simple cara bikinnya, murah dan enak! .. hehehe..
 Berikut bahan dan cara membuat Zoupa Soup ala saya yang terinspirasi dari Chef Puck.. halah.. heheheh..

Bahan:
1 buah bawang bombay ukuran sedang, potong kecil-kecil
4 butir bawang putih, keprek, kemudian cincang halus
250 gram ayam (saya gunakan dada ayam fillet), rebus kemudian suwir-suwir dagingnya
kuah rebusan ayam (kaldu ayam) kurang lebih 1,5 mug
kurang lebih 50 gram butter (sekitar seperempat bar butter batangan)
4 sdm tepung terigu (saya gunakan terigu protein sedang)
1 buah wortel ukuran besar, potong dadu kecil-kecil
3 buah kentang ukuran sedang, potong dadu kecil-kecil
beberapa kuntum brokoli, potong kecil
setengah kaleng kacang polong
pastry puff siap pakai (beli di bagian produk beku di supermarket)
2 sendok makan cream cheese (saya penggemar butter, susu dan keju.. hehehe)
setengah gelas susu cair
garam, merica
2 buah kuning telur 
ps. basically jumlah dan jenis sayuran yang digunakan bisa menyesuaikan selera anda, ya.. 

Cara memasak:
Sebelum mulai memasak, keluarkan puff pastry dari freezer, ya.. Jadi begitu soup siap, pastrynya juga siap dipotong-potong.
1. Lelehkan butter dengan api sedang
2. Tumis bawang bombai dan bawang putih hingga harum
3. Tambahkan tepung terigu, sedikit demi sedikit sambil diaduk, hingga rata. Untuk mencegah tepung menjadi clumpy, jangan masukkan tepung sekaligus ya.. 
4.Tambahkan kaldu, susu cair dan cream cheese
5. Masukkan ayam dan sayuran
6. Tambahkan garam dan merica bubuk, juga sedikit gula, oregano (sesuai selera)
7. Aduk-aduk terus hingga soup cukup kental (jadi soup tidak encer, tapi juga tidak terlalu kental). Untuk mengechek consistency soupnya, bisa dengan menggunakan sendok seperti yang dicontohkan chef Puck di video. Jika soup kita terlalu kental, nantinya setelah selesai dipanggang, zoupa soup akan makin mengental.. Jadi hasil akhirnya tidak lagi berupa soup, tapi jadi seperti bubur deh.. ehehehe

Soup tidak encer, namun tidak terlalu kental.. perfect consistency.. heheheh..
8. Panaskan oven pada suhu 200 derajat celcius, menggunakan api atas bawah
9. Potong-potong puff pastry menyesuaikan ukuran cup kita. Cara mudahnya sih potong aja kotak2 deangan ukuran sedikit lebih besar dibanding ukuran cup kita.
10. Masukkan soup ke dalam mangkok atau cup (saya gunakan allumunium cup, yang praktis)

11. Olesi bibir cup dengan kocokan kuning telur
12. Letakkan pastry di atas cup, olesi permukaan pastry dengan kocokan kuning telur.
Oh ya, pastrynya tidak perlu ditekan terlalu kuat di bibir cupnya, ya.. Saya sempat menekan pastry ke bagian pinggir cup karena khawatir pastry tidak menempel, tapii pastrynya menjadi sedikiiiit berlubang yang mengakibatkan pastry gagal membentuk dome ketika kita panggang.
Cukup letakkan pastry di atas cup, toh sudah ada olesan kuning telur sebagai "lem perekatnya'. menekan pastry terlalu kuat hingga menimbulkan sedikiiiit saja lubang dapat mengakibatkan pastry gagal membentuk dome. Jika ada pastry yang berlubang, tambal bagian berlubang tadi dengan pastry lain ya..
13. Panggang dalam oven dengan suhu 200 derajat celcius selama kurang lebih 30 menit, atau tergantung jenis ovennya. Awalnya saya hanya menggunakan api atas saja untuk memanggang, namun pastry sudah browning, sementara potongan kentang dalam soup masih sedikit keras. Akhirnya saya akalin dengan cara, dua tahap pemanggangan (karena daya listrik di rumah saya terbatas sehingga tidak memungkinkan memanggang dengan oven api atas-bawah bersamaan). Tahap pertama, saya panggang selama 20 menit dengan api atas, selanjutnya saya panggang lagi dengan api bawah selama kurang lebih 20 menit juga.  Dan hasilnya, cukup memuaskan, kok. Yuuummm!! 


Selamat mencoba... :)

Monday, February 29, 2016

Cerita Dapur Dewi: Ayam Kecap Andalan!

Pertama kali saya memasak ayam kecap adalah ketika di suatu sore suami request menu ini untuk makan malam. Setelah googling sebentar, akhirnya saya nguprek dapur untuk memasak menu ini untuk pertamakalinya. Resepnya sih kombinasi dari berbagai resep yang saya baca.. eh, surpriseee!! Hasilnya ternyata enaakkk!! jadilah, menu ini cukup sering saya masak di dapur..

Ayam Kecap Andalan Dapur Dewi.. heheheh

Resep ayam kecap saya memang agak 'ribet' karena menggunakan lebih banyak bumbu dapur dibanding resep ayam kecap pada umumnya. Tapi, rasanya, Insya Allah enak, deh! :)


Berikut resep dan cara pembuatannya:

Bahan:
1 ekor ayam, potong sesuai selera
Kecap manis secukupnya (saya tidak menakar, sesuai selera sih.. yang pasti sampai warnanya ngecap alias cukup hitam ya.. hehehe)
2 sdm Kecap manis pedas
4 lembar daun jeruk
4 lembar daun salam
3 batang sereh, keprek
garam secukupnya
merica bubuk
air

Bahan yang dihaluskan:
10 butir bawang merah
5 butir bawang putih
5 buah kemiri, sangrai sebentar
1 ruas (kurang lebih 1 cm) kunyit, kupas, iris2 tipis
1 ruas (kurang lebih 1 cm) jahe, kupas, iris2 tipis
1 ruas (kurang lebih 1,5 cm) lengkuas, kupas, iris2 tipis
1 ruas (kurang lebih 1 cm) kencur
5 buah cabe merah (atau sesuai selera untuk tingkat pedasnya).
Blender semuanya, hingga halus dan berbentuk pasta.

Step by step proses memasak "Ayam Kecap Andalan"


Cara memasak:
1. Panaskan kurang lebih 2 sdm minyak goreng
2. Tumis bumbu halus hingga harum
3. Tambahkan kecap manis dan kecap manis pedas, aduk2 hingga rata
4. Masukkan ayam, aduk hingga bumbu merata di ayam. Oh ya, supaya kuman2 di ayam mentah tidak membahayakan tubuh kita, biasakan untuk mencuci tangan hingga bersih ya, setelah mencuci ayamnya.
5. Masukkan satu mug air (saya gunakan gelas blender bekas bumbu, jd sekalian ngebilas bumbu yang masih tersisa.. biar nggak mubazir.. heheeh)
6. Tambahkan garam dan merica secukupnya, masukkan daun salam, daun jeruk dan lengkuas kepreknya juga. Aduk-aduk hingga merata.
7. Sebelum kuahnya mengering, jangan lupa dicicipi ya.. jika perlu perbaiki rasa.. sedikit garam, sedikit gula (jika ingin rasa lebih manis, misalnya).
8. Setelah kuah kental, ayam kecap siap disajikan. 

Bagian yang paling saya suka dari ayam kecap ini justru kuahnya yang kaya bumbu itu.. Yuuummm! Dagingnya jd bonus aja.. heheheeh..

Selamat mencoba..!! :)

Tuesday, February 23, 2016

Cerita Dapur Dewi: Kastengel Home Made yang NgeJuu Banget!

Kastengel, Nastar, Putri Salju dan kue-kue kering lainnya identik sebagai kue kering hidangan lebaran. Favorite saya, Kastengel yang lembut dan ngejuu banget! Memang sih, lebaran masih cukup lama, tapi udah kangen aja dengan kue-kue kering super yumm itu. Jadilah, nguprek dapur sesorean untuk bikin kastengel sendiri di rumah. Dari hasil googling resep, akhirnya saya coba mengikuti resep di blog ini, dengan beberapa modifikasi.


Kastengel siap dipanggang.. ;)


Berikut Bahan dan Cara Pembuatannya:

Bahan:
300 gram unsalted Butter, jadi hasil kuenya haruuum..
200 gram keju parut, supaya lebih hemat dan tetap enak, saya pake 100 gram keju edam dan 100 gram keju craft cheddar
400 gram tepung terigu protein rendah (saya pakai Kunci Biru)
2 sdm maizena, supaya kue renyah
2 sdm munjung susu bubuk ( saya pakai susu Dancow full cream)
3 butir kuning telur (kuning telur membuat kue menjadi empuk dan renyah, sementara putih telur akan membuat kue keras dan kering)


Untuk olesan dan taburan keju;
2 kuning telur kocok dan keju cheddar parut secukupnya (saya suka yg kejunya banyak!)

Cara Membuatnya:

1. Mix butter dan telur hingga tepat tercampur rata (saya gunakan pengocok yang spiral untuk mixernya, gunakan kecepatan rendah saja), matikan mixer. Jangan terlalu lama dikocok karena akan menyebabkan adonan lembek dan lengket hingga sulit dicetak nantinya.

2. Tambahkan parutan keju kemudian mix kembali

3. Tambahkan tepung terigu dan maizena yang sudah diayak secara bertahap kemudian mix kembali hingga tercampur sempurna dan siap untuk dicetak. 
Dari awal hingga akhir saya gunakan mixer untuk mencampur semua adonan. Sebisa mungkin hindari kontak tangan dengan adonan yang terlalu lama, karena panas dari tangan kita dapat melelehkan lemak yang dapat mengakibatkan kue tidak renyah.

4. Jika adonan yang dihasilkan agak lembek/lengket, jangan kemudian ditambahkan tepung, ya.. Lebih baik simpan/diamkan dulu adonannya supaya agak mengeras, baru dicetak.

5. Dengan menggunakan rolling pin, ratakan adonan, kemudian cetak dengan cetakan kastengel. Dengan menggunakan cetakan, kastengel yang dihasilkan berukuran sama sehingga ketika dipanggang dapat matang bersamaan.

6. Susun adonan kastengel yang telah dicetak tadi di atas nampan yang telah dialasi kertas roti (alas loyang), beri sedikit jarak di antaranya, supaya tidak berdempetan ketika adonan sedikit mengembang.
Penggunaan kertas roti ini jauh lebih praktis dibandingkan dengan menggunakan loyang yang dioles margarine dan tepung karena selain mudah membersihkan loyangnya juga mencegah dasar kue menjadi gosong. Apalagi jika loyang akan kita gunakan beberapa kali, cukup buang alas kertas yang lama, dan ganti dengan yang baru. As simple as that!

7. Olesi bagian atas kue dengan kocokan kuning telur kocok kemudian lanjutkan dengan penambahan taburan keju cheddar parut di atasnya.

8. Panggang dengan oven api atas pada suhu 150 derajat celcius, hingga kue berwarna kuning keemasan. Idealnya, loyang ditempatkan di bagian tengah oven ketika dipanggang. Tapi, karena oven saya berukuran kecil dan supaya menghemat waktu memanggang, saya panggang satu loyang di bagian atas selama beberapa menit (kurang lebih 10 menit), kemudian saya pindahkan loyang tersebut ke bagian bawah oven hingga kue terpanggang sempurna. Begitu seterusnya.. 

Jika bagian pinggir kue telah kering, angkat kue dari oven. Walaupun bagian tengah kue tampak masih agak lunak, nanti ketika dingin kue akan mengeras, kok. Waktu panggang sekitar 20-25 menit, tentu saja tergantung ovennya. Kenali oven masing-masing dengan baik, ya.. Untuk panggangan pertama, waspada untuk melihat proses pemanggangan, supaya tidak gosong. hehehe.. Oh ya, jangan lupa pre-heat oven sebelum mulai memanggang ya.. jadi, pas loyang masuk, suhu oven sudah tercapai sesuai yang kita inginkan. 

Kastengel empuk, renyah, dan ngeju bangeeet...! yuuuummm!!
Setelah kastengel dingin, susun ke dalam toples yang kedap udara supaya awet ya.. Selamat menikmati... :)

Monday, February 1, 2016

Dapat Untung dengan "MAU Bertanya, NGGAK Sesat di Jalan" #AskBNI

Tanggal 1, tanggal gajiannya PNS. hehehe.. Sudah menjadi kebiasaan saya di awal bulan untuk mengecheck rekening gaji saya dengan layanan Internet Banking BNI. Mulai dari check mutasi rekening hingga bayar-bayar tagihan. Selain itu, biasanya saya juga check-check promo BNI di halaman website BNI. Saya kan perempuan MODIS, MOdal DISkon! hihihi.. 
Nah, kali ini saya menemukan info mengenai fitur baru BNI di Twitter, yaitu #AskBNI. Dimana, kita bisa mengirimkan Direct Message (DM) ke @BNI46 untuk mendapatkan info berbagai produk perbankan terbaru BNI, termasuk promo-promonya, donk! Sebagai pengguna layanan Bank BNI baik tabungan, KPR maupun kartu kreditnya, tentu saja ini kabar baik untuk saya.. Yuhuuu...

Langsung deh saya coba layanan terbaru BNI ini. daaan..., voila.. Banyak sekali info promo BNI di sana.. Yang perlu kita lakukan hanyalah follow akun twitter BNI46, kemudian kirimkan DM ke @BNI46 ketik salah satu format seperti di atas. Misalnya, kita membutuhkan informasi mengenai BNI  Debit Online, cukup ketik #AskBNI spasi #DebitOnline dan tunggu jawaban infonya. Kalau saya..., tentu saja informasi yang saya cari adalah promo-promo terbarunya BNI! hahahah.. Caranyaa, cukup kirim DM, ketik #promo spasi #salah satu keywords yang kita butuhkan (misal: #promo #hotel).
See..., keywords promonya ada buanyak.. Berikut diantaranya.. 
 Sebagai contoh, berikut beberapa DM yang saya kirimkan untuk mendapatkan informasi berbagai promo BNI terbaru..


Mulai dari promo tiket harian Java Jazz Festival, promo diskon 100 ribu rupiah untuk pemesanan hotel di salah satu situs travel online, promo diskon 20% belanja produk segar di salah satu supermarket, hingga promo installment 0% untuk pembelanjaan di salah satu e commerce besar. Yuhuuu... 


Bagi yang ingin memanfaatkan produk perbankan dengan optimal, seperti saya, layanan DM ke akun twitter @BNI46 ini asyik banget! Kita bisa dapat update promo-promo terbaru BNI. Saya sudah memanfaatkan fitur ini untuk mendapatkan diskon di berbagai merchant. Misalnya untuk pembelian tiket harian Java Jazz festival tahun ini, buy 1 get 1 free! Lumayan bangeeet.. juga, promo potongan diskon 20% untuk pembelanjaan produk daging dan buah-buahan segar di salah satu supermarket. lumayaan.. Bahkan, belum lama, seorang teman kantor sempat meminjam kartu kredit BNI saya untuk membeli laptop dengan installment 0% selama 6 bulan lho! Dan masih banyak lagi.. hehehe

Sebenarnya, ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari produk perbankan jika kita mau banyak tanya dan cari info, lho! Hal itu sesuai sekali dengan campaign BNI yang baru, yaitu "MAU Bertanya, NGGAK Sesat di Jalan" Layanan  #AskBNI memudahkan kita untuk mendapatkan info terbaru dan (yang penting) valid! Jadiii, yuk kita Dapat Untung dengan "MAU Bertanya, NGGAk Sesat di Jalan". Untuk urusan perbankan BNI, cukup dengan #AskBNI


PS:
Seperti kita tahu, kartu kreditlah yang paling banyak menawarkan promo-promo menarik. Tentu saja, kita harus berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit ya..! Ingat, harus bijaksana dalam menggunakan kartu kreditnya.. Gunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran yang praktis, mudah dan menguntungkan. Sebaliknya, jangan gunakan kartu kredit sebagai alat untuk ngutang, ya! heheeh.. Seyogyanya, setiap transaksi dengan kartu kredit yang kita lakukan, dibarengi dengan dana yang tersedia untuk membayarnya ketika tagihan datang. Dengan begitu, kondisi keuangan kita akan tetap sehat dan jauh dari bahaya terlilit hutang. cheers.. :)

Monday, January 4, 2016

Vendor Review: The Reza Prabowo Photography

Well.., I know..  It's been too long since our wedding on last August. Yet, I haven't manage to review one of the best wedding vendor that contributed at our wedding. The Reza Prabowo Photography, it is!

Berdasarkan pengalaman saya, mempersiapkan pernikahan memang butuh efforts yang luaaarr biasa.. dana, waktu, energi dan emosi. Memang sih, segala efforts luar biasa itu kemudian terbayar lunas dengan rasa bahagia ketika pernikahan kita berlangsung lancar, khidmat, dan indah. Daaan.., setelah 5 bulan menikah, kami baru 'ngeh' bahwa yang tersisa dari efforts luar biasa ketika mempersiapkan pernikahan kami kemarin adalah kenangan indah yang terekam di memori kami, halaaah.., dan tentu saja foto-foto dokumentasinya!! Karenanya, alhamdulillah, kami bersyukur banget telah mengambil pilihan tepat untuk tetap menyewa photographer profesional pilihan kami walaupun joglo mlati pun sudah menyediakan fotografer di dalam paket pernikahannya.

Sejak awal, saya mempunyai dua pilihan photographer keren, yaitu ALVIN PHOTOGRAPHY dan REZA PRABOWO PHOTOGRAPHY. Di samping karena hasil foto kedua photographer tersebut teramat keren, juga karena keduanya ber'base' di Jogja. Lucunya, customer mereka justru kebanyakan dari luar Jogja, lho.. heheehe.. Anyway, setelah saya obrolkan dengan calon suami saya waktu itu, akhirnya mantap hati kami untuk menggunakan jasa Reza Prabowo Photography. Di samping karena hasil foto2 mereka sangat keren, juga karena harganya lebih bersahabat. Teteepp..! Heeey.., kami kan penganten ekonomis! ahahah..


I must say, kami puas banget dengan hasil kerja profesional tim Reza Prabowo Photography (RPP). Sejak awal, komunikasi dengan Reza Prabowo Photography berjalan sangat smooth dan lancar. Mbak Nadhia-RPP sangat komunikatif dan responsif. Saat saya casually mengundang technical meeting vendor2 pernikahan kami beberapa hari menjelang the W-day, Reza Prabowo, yang ternyata beneran "masih kecil" itu (He's ONLY 18!!), menyempatkan diri datang untuk melihat venue dan ngobrol dengan kami. Di hari pernikahan kami, beruntung sekali, kami mendapatkan dua lead photographer dari RPP. Yeaaaayyy!! Dua bersaudara Reza dan Ardi Prabowo. Asyiiiikkkk... Kedua kakak adek ini pribadi yang sangat sopan dan menyenangkan sekali.. Pokoknya nyaman banget deh jadi obyek foto mereka.. suami saya yang kaku banget di depan kamera saja, merasa nyaman lho ketika diminta untuk 'pose' oleh mereka.. hahahah.. Sepanjang acara pernikahan, mereka mengambil ratusan bahkan ribuan foto. Saya yakin, pasti mereka kelelahan banget! Tapi, saya melihat mereka tetap bekerja secara profesional hingga acara resepsi kami berakhir. Dan hasilnyaaaaa...... beyond words! Silahkan dinilai sendiri beberapa hasil foto mereka, berikut ini saja, ya...

















Aaah, alhamdulillah banget deh, nggak salah pilih vendor. Album fotonya keren.. file fotonya buanyaak bangeet (ribuan).. sebagian besar file foto sudah diedit, yang raw pun dikasih semua. Pigura photo canvasnya juga bagus.. 

Jadiii, berdasarkan pengalaman kami.. saran bagi yang sedang mempersiapkan pernikahan, memilih wedding photographer harus menjadi top list dalam persiapan pernikahan, ya.. Memang, tetep harus menyesuaikan budget yang ada. Tapii, sebisa mungkin pilih yang bagus dan professional kerjanya. Karena, kenangan indah saat menikah, fotolah yang mengabadikannya.. Saya teringat, sejak kecil hobby banget buka2 album lama Bapak-Ibu saya.. Termasuk melihar foto2 pernikahan orang tua saya dulu.. aah, kebayang kan, foto2 pernikahan kita bisa menjadi 'legacy' kenangan indah untuk anak cucu kita nanti.. :)

Review Daycare TBB Sylva KLHK

Sejak usia 3 bulan dan Bunda harus mulai aktif ngantor, putri kecil kami diasuh oleh yangti-yangkungnya di rumah, dengan sedikit bantuan dar...