Thursday, August 20, 2015

Seserahan

Sejak awal merencanakan pernikahan, kami sudah lumayan terbuka soal kondisi finansial masing-masing. Untuk biaya pernikahan pun, kami patungan berdua. Well, lebih tepatnya 2/3 bagian Ardi dan 1/3 bagian saya.. ahahahah... Iyaaa, suami saya memang lebih jago mengelola keuangan (baca: nabung), dibandingkan saya yang boros.. p

Anyway, seperti yang pernah saya tulis di postingan sebelumnya, wedding budgetting memang penting banget untuk merencanakan pernikahan, supaya tidak bablas menguras tabungan, atau bahkan bikin kita kejeblos debt alias utang. Sejak awal, kami mempunyai jumlah tertentu sebagai plafon budget. Jumlah tersebut sudah termasuk untuk mahar, biaya KUA, cincin, biaya resepsi, termasuk belanja seserahan dsb. Supaya tidak over budget yang bakal bikin pening nantinya, pengeluaran2 yang sifatnya bisa 'terkendali' ya saya belanjakan dengan hati2,  syukur2 bisa dihemat.. hehehe.. Salah satunya adalah belanja SESERAHAN. 


Kami punya plafon budget tertentu untuk belanja seserahan. Alhamdulillah semua 'terkendali' bahkan bisa dihemat. Lebih hemat karena, Ardi tidak minta angsul2. Jadi, budget angsul2 dia bisa digunakan untuk menutup pengeluaran lain yang over budget. hehehe.. Saya yang biasanya boros sekali untuk belanja2 barang nggak penting, alhamdulillah juga tau diri untuk memilih barang-barang yang memang saya perlukan saja, dan bukan barang yang lagi saya pengen. Karena itulah, barang-barang yang saya pilih untuk seserahan, agak aneh dan tidak pada umumnya! heheheh.. Misalnya, saya tidak membeli sepatu kerja dan pesta tapi justru membeli sepatu olah raga. Tentu saja karena saya memang lagi butuh sepatu olah raga baru dan sedang tidak membutuhkan sepatu kerja atau pesta.. ehhehe..  Barang lain untuk seserahan adalah yang sehari-hari saya gunakan, alhamdulillah tidak kalap beli-beli yang bakalan mubazir. Misal: kosmetik yang saya pakai sehari-hari. Mukena yang saya gunakan sebagai bagian dari mahar-pun pemberian Ardi beberapa waktu lalu, jadi saya tidak membeli mukena baru. Mukenanya belum pernah saya pakai, cantik dan rasanya layak untuk dijadikan mahar. Ya sudahlah, hemat! heheheh... Tas pesta juga tidak beli baru. Tas itu oleh-oleh calon mertua waktu beliau pergi umroh sesaat sebelum acara lamaran kami. Hemat! 

Item agak mahal (menurut kantong saya) yang saya beli untuk seserahan kemarin adalah batik dan sprei! Saya rasa, seserahan menjadi moment yang tepat untuk punya batik kualitas bagus.. haiyah.. Atas ijin calon suami waktu itu, saya beli batik tulis sogan, motif sido mukti yang sarat makna itu. Selain itu, saya juga membeli sprei katun organik (serat bambu).. Tiap kali jalan ke mall, mampir ke bagian bedding suatu dept store, saya selalu ngiler pengen punya sprei dari serat bambu atau katun organik yang haluuus itu.. aah, akhirnya terbeli juga satu untuk seserahan. Hehheeh.. 





Sprei katun organik idaman dikemas cantik oleh Lika.. :)
Pokoknya item dalam seserahan saya sengaja dipilih yang usable, bermanfaat, dan sesuai selera saya tentunya.. 

Bagian paling tricky adalah bagaimana mengemas barang-barang 'biasa' itu supaya tampak cakep untuk digunakan sebagai seserahan. Di Jogja, ada satu toko pusat bungkus2 kado, parsel dan tentu saja seserahan ini. Kado Kita di daerah Sagan. Tapi, info dari teman yang sempat ke sana untuk tanya-tanya, biayanya lumayan mahal, euy.. Rrrrgghhh.. Secara saya adalah pengantin ekonomis, maunya dapat barang keren dengen harga ekonomis, nggak maulah bayar mahal2 untuk bungkus seserahan. Kemudian teringat kalau salah satu teman kuliah saya di biologi UGM dulu punya usaha membuat kotak kado, kotak2 perhiasan, kotak tissue, dll Lika, namanya.. Dan ternyata Lika juga sering mengerjakan orderan bungkus seserahan. Akhirnya saya contact Lika menanyakan biaya bungkus seserahan seperti yang saya pengen. Yaitu, menggunakan kotak dari kain batik sogan motif truntum. Ternyata Lika, menawarkan harga yang masuk akal sekali untuk bungkus seserahan itu.. Entah karena kami teman kuliah atau karena memang dia baik dan tidak mengambil untung terlalu besar dari konsumennya.. Apapun alasannya, Alhamdulillah.. heheheh..


Seminggu sebelum acara pernikahan kami, Lika mulai mengirimkan foto kotak yang dilapis kain batik kawung warna sogan.. Motif truntum agak susah dicari saat itu.. Dan...., kotaknya cakep!! hari-hari berikutnya, Lika mulai mengirimkan foto seserahan yang sedang disusun. Aaah, saya sukaaa... seserahan saya dikemas simple dan elegant! seperti yang saya mau.. asyiiikkk..



Kosmetik saya juga dikemas cantik! kotaknyaaaa, cakeeep...
Total seserahan hanya 7 box, nggak banyak seperti seserahan orang pada umumnya yang mencapai belasan bahkan puluhan kotak.. (foto dari instagram Lika)


Seperangkat alat sholat, bagian dari mahar pernikahan kami.. Love how it's beautifully wrapped!

Barangkali ada yang berdomisili di Jogja dan membutuhkan jasa Lika untuk wrapping seserahan atau box2 dari berbagai bahan, silahkan tinggalkan pesan ya.. Nanti bisa saya bagi contactnya.. Produk2 yang dihasilkan Lika bisa dibeli di beberapa toko di Jogja juga, sih.. Jadi, bisa juga untuk check produk2 Lika di Toko Merah atau Toko Progo Jogja, juga..


Bekas kotak seserahannya, sayang-sayang donk kalau dibuang.. Sekarang kotak-kotak tersebut, kami manfaatkan untuk menyimpan barang2 di rumah. Alhamdulillah, barang-barang seserahan sederhana saya dikemas simple elegant dengan harga ekonomis, harga teman sepertinya! yeeayy.. Thanks Lika.. Pelanggan puasss!! :) 


Wednesday, August 19, 2015

Vendor Review: Hand Bouquet by Karen Florist

Sejak awal konsep pernikahan saya adalah putih. Karena menurut saya, putih adalah warna yang sakral dan klasik. Tentu saja, bunga-bunga yang saya gunakan juga dominan putih. Termasuk untuk wedding bouquet saya, putih! 

Melati dan Sedap Malam (Tuberose) adalah dua jenis bunga yang sangat saya suka.. keduanya putih, harum, cantik dan kesannya sangat klasik dan sakral. Oleh karena itu, yang terbayang dalam angan-angan saya, hand bouquet untuk pernikahan saya menggunakan kedua bunga tersebut sebagai ornamennya. Setelah browsing2 lama, saya menemukan beberapa hand bouquet yang sangat saya suka, diantaranya kedua hand bouquet ini:

dua flower bouquet yang saya suka banget.. canteeek!
 This is it! Hand bouquet yang saya mau adalah seperti foto pertama, mawar putih dengan ornamen tuberose (sedap malam) favorite saya. Hanya saja, saya ingin pita satin digantikan dengan tali yang lebih natural seperti buket di gambar sebelah kanan. Bungkus!!

Tapi, florist mana di Jogja yang bisa menerjemahkan hand bouquet impian saya, ya?? Untung ada google dan instagram. Dari hasil browsing2 mbak Tuti, sahabat saya yang menikah lebih awal beberapa bulan dibanding saya, menemukan Karen Florist di Instagram. Setelah kami pelototin dengan seksama rangkaian bunga Karen florist, rasanya Karen Floristlah juaranya florist di Jogja. 

Ketika menikah Bulan Maret lalu, mb Tuti menggunakan jasa Karen florist ini. Hasil hand bouquet Hydrangea-nya canteeek!

Ini Hand Bouquet Canteeknya Mb Tuti yang dirangkai Karen Florist. Harganya masuk akal banget lhoo.. Kalo nggak salah bouquet cantik ini nggak sampai 400 ribu! sukaaaa!
Melihat hasil hand bouquet Karen Florist yang dipesan Mb Tuti, saya yakin banget kalau florist yang beralamat di Jl. Gejayan Jogja itu akan mampu mewujudkan hand bouquet impian saya. 1,5 bulan sebelum hari H, kami datang ke studio Karen Florist untuk memesan hand bouquet saya. Karena saya menggunakan mawar putih yang harus diimpor harganya sedikit lebih mahal dibanding buket Hydrangea cantik mb Tuti. Kalo tidak salah hand bouquet tersebut dihargai 650 ribu. Hasilnyaaaa.....


Ini Hand Bouquetnya.. Maafkeun.., karena hasil foto2 dari fotografer belum jadi, jadinya ya seadanya dulu ya foto hand bouquetnya.. heheheh.. Kelihatan sedikit kan ya? hehehe.. Pretty..!! love it!
Ini foto yang hand bouquetnya agak lebih jelas.. Foto dari kamera hp, jd kurang tajam ya, gambarnya.. Di sini bersama dua sahabat saya, Sari dan Meytha.

Sesuai dengan janjinya, hand bouquet saya diantar ke venue pukul 6 pagi. Beberapa hari sebelum hari H, pihak Karen Florist mengirim saya pesan konfirmasi jenis bunga dan model rangkaian bunga yang saya inginkan.. Sangat profesional! two thumbs up, Karen Florist! Aaah, saya puaaas banget dengan hand bouquet yang kami pesan di Karen Florist ini.. Cantiiik.. rapih.. elegant.. seperti yang saya bayangkan, or even beyond my imagination! Thanks Karen Florist. I rate their performance 9 out of 10. Very recommended.





Tuesday, August 11, 2015

Review Vendor Rias Pengantin

Salah satu item terpenting dalam pelaksanaan pernikahan adalah rias pengantin. Nggak mau banget donk riasan kita medok, nggak halus, bukannya bikin cantik justru bikin kayak lenong.. Hehehe.. Karena pentingnya urusan yang satu ini, pencarian make up artist (MUA) ini jadi susah-susah nggak gampang. Halaaah.. Kalo punya budget besar, MUA2 keren yang saya follow akun instagramnya itu sepertinya jaminan bisa menyulap saya jadi cantik dengan berbagai trik2 make up mereka. Mulai dari counturing, highlighting, shading, pokoknya teknik2 sulap utk mengkoreksi muka si itik jadi sang angsa itulah.. hehehe.. Tentu saja, ada kualitas ada harga mahal! fufufu.. Untuk sekelas Irwan Riadi, Anpa Suha, Upan Duvan atau Sanggar Liza katanya budget yang mesti disiapkan nggak kurang dari 20 juta.. duh, bikin keselek jumlahnya! Baiklah, kompromi dengan budget yang kami punya aja deh.. Cari MUA yang hasil riasannya bagus tapi harga masuk budget kami. 



Browsing sana sini, nemu beberapa perias di Jogja yang hasil riasannya saya suka (lupakan Bu Tienuk Rifki, ya.. tahu kan alasannya? hehehe..) :


1. Paras Ayu Yuyuk Endi
Dari foto-foto di halaman fbnya, hasil riasan Bu Yuyuk ini halus dan soft. Terutama untuk riasan paesnya.. rias paesnya cakep banget, deh! Beberapa kreasi jilbabnya juga cukup elegant. Awalnya, Bu Yuyuk ada di top list perias yang akan saya gunakan. Harga untuk rias pengantin muslim sekitar 6-7 juta (lupa tepatnya berapa).


2. Ibu Lies Adang (Salon Kartini)
Saya juga suka dengan hasil riasan Ibu Lies Adang ini.. Melihat foto2 di halaman fbnya, hasil riasannya tampak klasik, soft dan rapih.. Tarif riasnya sekitar 6-7 juta juga


3. Rumah Rias Arnie Suryo

Saya tahu rumah rias ini dari teman baik saya, mbak Tuti yang menikah awal tahun ini. Mbak Tuti menemukan vendor ini dari akun instagram Rumah Rias Arnie Suryo. Dibandingkan dengan perias manten yang saya sebutkan di awal, hasil riasan Mbak Arnie tampak lebih modern, hasil riasannya juga tampak rapih. Dan harganya..? Alhamdulillah, lebih murah beberapa juta. Yuhuuu... Untuk rias pengantin muslim dan orang tua pengantin hanya 4 juta. syalalaa... this is it! ini vendor MUA yang saya pilih. Langsung deh bayar DP. Dalam perjalanan menuju hari H, ternyata mb Arnie ini sangat komunikatif dan ramah. Komunikasi kami tidak hanya seputaran konsep rias pengantin, tapi juga beberapa hal lain terkait pelaksanaan hari H. Misalnya, rekomendasi vendor WO, penari, dll. Makin mantep menggunakan vendor ini.


Untuk konsep rias akad dan resepsi, saya ingin riasan yang simple tapi elegant, tidak terlalu blink2 dan terlalu banyak menggunakan aksesoris. Apa yang saya inginkan tersebut diterjemahkan dengan sangat baik oleh Mbak Arnie. Aksesoris yang digunakan hanya lace berpayet, yang simple, sedikit glamour dan yang penting elegant. Hasil riasannya juga rapih, tidak medok, dan halus. Bahkan ketika saya tak kuasa menahan tangis ketika sungkeman pun, riasannya tetap baik-baik saja, lho! Hanya saja, walaupun hasilnya bagus banget (menurut saya) riasan mata smokey eyes dan bulu mata badainya membuat saya tidak mengenali diri saya.. waktu berkaca, itu bukan aku! hehehe.. Saya sempet nanya ke Ardi (iya, suami saya!) dan sahabat saya, riasnya ketebelan nggak sih? mereka bilang, nggak! Cakep! (yaiyalaah, kalo sampe suami bilang jelek, harus tidur di sofa dia! hahahaha). Memang sih, foto-foto dari fotografer kami masih belum jadi. Tapi, dari beberapa hasil foto yang sempat diambil teman2 dan mas Suryo (suami Mb Arnie, business manager rumah rias Arnie Suryo yang juga jago foto), hasil riasan Mb Arnie mantap banget! 


Make Up Akad yang soft di pagi hari. Photo: Courtesy of Mas Yantonya Mb Tuti

Hasil rias Mb Arnie, Photo courtesy of Mas Suryonya mbak Arnie. 
Bagian dari upacara adat Jogja (panggih, kacar-kucur, dahar klimah, dll)  photo courtesy of mas Yantonya Mb Tuti
Sejak awal, saya memang menginginkan resepsi dengan baju akad saja, semua rangkaian acara tonenya putih! Di samping lebih hemat (haiyaah..) karena hanya perlu membuat satu kebaya saja, juga terlihat lebih klasik (menurut saya, lho..). Untuk membedakan kedua acara penting tersebut, Mb Arnie merubah style kerudung saya.. Untuk resepsi ditambahkan rangkaian bunga melati (tiba dada). Selain itu Mbak Arnie mentouch up make up saya menjadi lebih terang, blush on yang sedikit lebih terang dan lipstik merah (seperti request saya.. heheheh).  Lumayan beda lho, jadinya.. 



Afterall, behind a stunning bride, there is a talented make up artist! Terima kasih banyak Mbak Arnie Suryo & Team. Highly recommended MUA, deh. I score Rumah Rias Arnie Suryo 9 out of 10! 




Review Daycare TBB Sylva KLHK

Sejak usia 3 bulan dan Bunda harus mulai aktif ngantor, putri kecil kami diasuh oleh yangti-yangkungnya di rumah, dengan sedikit bantuan dar...