Friday, August 25, 2017

Review: Bersalin di Eka Hospital, BSD

Di awal kehamilan lalu, saya sempat menulis pengalaman kami mencari dokter spesialis kandungan (dsog) yang klik. Adalah Dr. Wiku Andonotopo, SpOG yang menjadi pilihan kami.. Dokter Wiku yang berpraktek di Eka Hospital memberi kesan mendalam bagi kami, pasiennya. Beliau seorang dokter yang sangat "tas tis" dan profesional. Dari hal "kecil" untuk sekedar on time memenuhi janji temu hingga angka index scopus beliau yang tinggi untuk ukuran Indonesia, yaitu 15. Scopus index adalah angka yang menggambarkan produktivitas seorang peneliti dalam menulis di jurnal ilmiah internasional bereputasi baik. Jadi, Dr. Wiku ini bukan hanya dsog biasa, beliau juga dosen dan peneliti yang mumpuni. Sebagian besar publikasi ilmiah beliau mengenai penggunaan USG untuk berbagai deteksi kondisi kehamilan, terutama mendeteksi kehamilan berisiko. Saya tahu dari mana info2 tersebut? Dari googling donk.. ;p di awal mencari dsog, saya kepoin profile beliau. Dengan kualifikasi beliau yang keren itu, makin mantaplah kami untuk memilih beliau sebagai dsog.

Pada kehamilan minggu ke 28, saya dianjurkan Dr. Wiku untuk mengikuti senam hamil. Untunglah, Eka hospital menyediakan layanan senam hamil ini. Biaya untuk senam hamil di Eka hospital adalah 50 ribu rupiah untuk setiap kali datang. Senam hamil di Eka hospital sendiri terbagi dalam dua kelas, yaitu untuk usia kehamilan 28 hingga 35 minggu dan usia kehamilan 35 minggu ke atas (kelas menjelang bersalin, untuk berlatih mengejan dll). Materi latihan yang diberikan akan membantu kita mempersiapkan fisik untuk persalinan normal. Mengencangkan otot, memperkuat sendi, melatih pernafasan, hingga mempersiapkan kondisi psikologis kita untuk persalinan alami. Pada setiap sesi latihan, berat badan dan tekanan darah kita akan diukur. Detak jantung bayi kita pun akan diukur di awal dan akhir setiap sesi latihan. Jadi, dengan rajin mengkuti senam hamil ini, kita bisa sekalian memantau kondisi badan kita dan si baby. Misalnya, kalau berat badan kita naik berlebih atau kurang, bidan yang melatih akan mengingatkan kita dengan "keras" lho.. hehehe..

Karena peminat senam hamil ini cukup banyak namun kuota peserta yang terbatas, sebaiknya kita membuat janji minimal seminggu sebelumnya, ya.. Saking banyaknya peminat senam hamil ini, bahkan beberapa teman di kelas senam hamil terpaksa off dari latihan karena tidak mendapatkan tempat (full booked). Ssstttt, trick saya untuk menghindari kehabisan tempat adalah dengan membooking kelas senam hamil hingga minggu 35 kehamilan sekaligus. heheeheh.. Oh ya, salah satu bentuk pelayanan prima Eka hospital adalah sehari sebelum janji temu dengan dokter atau senam hamil ini, akan ada petugas customer care yang menghubungi kita by phone atau by sms untuk mengkonfirmasi kehadiran kita. keren, yaa..??

Sayangnya, hingga minggu ke 37 kehamilan, bayi saya masih sungsang alias kepala belum turun ke bawah. Atas saran dokter, akhirnya saya pun dijadwalkan untuk bersalin dengan caesar. Selain untuk melahirkan putri kami, juga sekaligus untuk membersihkan miom yang ada di kandungan saya. Walaupun demikian, keikutsertaan saya dalam latihan senam hamil tetap sangat bermanfaat, kok.. Karena selain latihan fisik, saya juga mendapat banyak pencerahan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pra dan pasca melahirkan. Termasuk mengenai pentingnya memberikan ASI eksklusif untuk bayi kita.

Nah, berkaitan dengan pentingnya ASI eksklusif untuk bayi kita, Eka hospital juga mempunyai layanan kelas laktasi, lho. Idealnya, kita mengikuti kelas laktasi ini sekali sebelum melahirkan. Pada kelas laktasi ini, dokter akan menjelaskan mengenai berbagai hal terkait ASI. Mulai dari bagaimana ASI diproduksi, perlekatan bayi ke payudara yang benar, faktor2 yang berkaitan dengan produksi ASI, hingga manajemen ASI untuk ibu bekerja dll. Nanti, setelah kita melahirkan, akan ada konsultan laktasi yang visit ke ruang rawat kita juga. Jadi, setelah sebelumnya kita belajar teorinya, setelah bayi kita lahir, kita akan praktek langsung teknik menyusui bayi yang baik. Terutama berkaitan dengan perlekatan mulut bayi ke payudara yang benar. Duh, walaupun saya sudah melahap beberapa buku tentang ASI ini, ketika tiba saatnya praktek kagok juga lho.. saya dan bayi saya harus belajar bareng.. ehhehe..  Selama dirawat setelah persalinan di Eka Hospital, kita juga akan diberikan pelatihan senam payudara. Di awal-awal kita melahirkan, banyak yang struggling dengan produksi ASInya. Nah, senam payudara ini dapat membantu kita untuk melancarkan produksi ASI sekaligus menghindarkan kita dari yang namanya ASI tersumbat (mastitis). Eka Hospital memang RS yang sangat pro ASI. Keren, kan??

Saya dijadwalkan untuk bersalin secara caesar pada pukul 5.30 pagi. Supaya menghemat tagihan kamar rawat inap, atas saran customer service Eka Hospital, saya baru check in malam sebelum jadwal SC, yaitu setelah jam 10 malam. Oh ya, sebelum kita check in, kita harus melunasi di muka perkiraan biaya persalinannya, ya.. jadi, sebaiknya perhatikan limit maksimum transaksi harian rekening kita. Pengalaman kami kemarin, karena jumlah yang harus kami bayar melebih limit transaksi harian dari rekening bank kami (rekening yang kami siapkan untuk biaya melahirkan), maka kami harus gunakan rekening kami yang lain. Mungkin terlihat masalah simple ya, tapi bayangkan jika kita hanya memiliki 1 rekening tabungan untuk bertransaksi, sementara limit transaksi hariannya kurang dari jumlah yang harus kita bayarkan. Mau nggak mau kan harus menunggu hari berganti untuk melunasi biayanya baru bisa check in.. nggak lucu, kan? heheeeh..

Setelah urusan administrasi selesai, pukul 11 malam saya mulai masuk kamar perawatan, kemudian langsung disiapkan oleh suster untuk caesar besok paginya (pengukuran detak jantung janin, pasang infus, dirangsang untuk mengosongkan saluran pencernaan dengan poop, hingga visit dari dokter anestesi yang akan membantu operasi sc saya). Pukul 4.30 pagi, suster sudah bersiap membawa saya ke ruang operasi (saya baru bersiap sholat shubuh, susternya sudah nongol di kamar. heheheh). Operasi caesar berjalan tepat waktu, semua berjalan sangat cepat, pukul 5.46 bayi cantik saya sudah terlahirkan. aahh, saya hanya bisa speechless, sambil mengucap syukur dan mewek bahagia saat dokter anak mengabarkan bahwa bayi saya perempuan, kondisi sehat dan sempurna. Alhamdulillah ya Rabb.. Sambil inisiasi menyusu dini (IMD), Dr. Wiku masih melanjutkan "ngubek2 rahim saya" untuk membersihkan miom .. Idealnya IMD berlangsung hingga satu jam, hingga bayi menemukan puting kita sendiri. Tapi, IMD hanya berlangsung sekitar 15 menit. Mungkin ada pertimbangan dokter anak untuk ini, dan saya tidak tanya/protes. yo wislah..

Oh ya, ruang operasi Eka Hospital, sepertinya sangat padat jadwalnya.. silih berganti pasien masuk dan keluar ruang operasi. Saat saya menunggu di ruang pemulihan pasca sc, beberapa kali saya mendengar suara tangis bayi baru lahir yang kemudian diikuti oleh suara bapak bayi yang mengadzani.. aaah, indahnyaa... 

Setelah sc selesai saya dibawa kembali ke kamar rawat inap, sementara bayi saya masih di ruang bayi untuk diobservasi. Beberapa jam kemudian, bayi kami diantar ke kamar untuk room in (rawat gabung). Nah, ini juga salah satu bentuk komitmen Eka hospital yan pro ASI. Bayi dirawat bersama ibunya, tidak dirawat terpisah/di ruang bayi. Dengan demikian bonding ibu dan bayi akan semakin kuat, Ibu bisa menyusui bayi kapan saja, dan ASI segera diproduksi.

Biaya bersalin di Eka Hospital memang mahal (untuk ukuran kami, lho ya..). Namun, ada harga ada rupalah.. Karena Eka Hospital merupakan RS profit (makanya tidak melayani BPJS), tidak heran jika servicenya luar biasa keren karena yang mereka jual memang service di bidang kesehatan. SOP rumah sakit berjalan sempurna. Bahkan untuk sekedar jadwal minum obat saja ada SOPnya, lho. Suster akan datang membawa obat yang harus kita minum pada jadwalnya. Misalnya setengah jam setelah makan siang diantar. Ketika suster datang dan kita belum makan, susternya tidak akan meninggalkan obat begitu saja seperti di RS pada umumnya. Tapi, suster akan datang lagi ketika kita selesai makan dan menunggui/memastikan kita meminum obatnya. hahahah.. Setiap obat yang harus kita minum pun selalu dipastikan oleh suster adalah obat kita, dengan menyebut nama dan tanggal lahir yang teretera di labelnya. pelayanan kecil yang keren banget menurut saya.. Oh ya, makanan yang dihidangkan pun enak-enak banget, lho.. bukan seperti masakan RS pada umumnya, berasa lagi order makanan di restoran, deh. 

Selama beberapa hari dirawat di Eka Hospital, kami juga diajarkan bagaimana memandikan bayi, lho. kelihatannya sepele banget ya.. Tapi itu penting dan bermanfaat banget untuk kami, orang tua baru yang masih cupu-cupu merawat bayi ini..  Selain itu, ketika pulang, kami juga diberikan satu paket lengkap untuk perawatan bayi baru lahir. Termasuk kasa, termometer, cup feeder dll. Untuk pasien yang akan melahirkan dan bayinya boleh hanya membawa baju ganti untuk pulang saja.. karena jika mau, selama di RS semua disediakan oleh Eka hospital.

Eka hospital merupakan RS pertama di Indonesia yang menerapkan kebijakan, satu pasien satu kamar. Hal tersebut untuk meminimalkan adanya risiko infeksi nosokomial (tertular dari pasien lain). Namun sesuai dengan peraturan dari Kemenkes, mereka juga mempunyai kamar basic yang dalam satu ruangan besar terdapat beberapa tempat tidur. Sesuai dana yang kami siapkan, 2 minggu sebelum jadwal caesar, kami membooking kamar standard+ untuk bersalin. Namun, booking number tadi hanya berlaku sebagai no urut pasien untuk check in perawatan, ya.. artinya, jika tiba jadwal kita untuk check in di RS ternyata semua kamar telah terisi oleh pasien (namanya juga orang bersalin, kapan mau lahiran kan tidak bisa terjadwal, kecuali jika akan melahirkan caesar, ya..), maka mau tidak mau ya kita harus memilih kamar yang tersedia saja.. Sehari sebelum jadwal kami check in, pihak Eka hospital berkabar jika kamar yang kami pesan saat ini terisi semua oleh pasien, kamar yang saat ini available hanyalah kamar vip dan kamar basic (yang rame2 berlima kalau tidak salah). fufufuu.. Sementara biaya perawatan vip class dan standard lumayan jauh bedanya (belasan juta rupiah). krik.. krik.. duh, mau lahiran jd agak stress mikirin kamar.. sebagai mak2 ekonomis, belasan juta begitu bernilai untuk saya.. bisa untuk tabungan pendidikan anak, dsb kan..?? Aaah, untungnya, ketika akhirnya kami check in pada malam harinya, ada pasien yang baru saja check out.. rejeki kamilah.. ehheeh.. 

kamar standar/standard +nya Eka Hospital yang minimalis

Oh ya, kamar perawatan kelas standard di Eka hospital sangat minimalis namun cukup nyaman menurut saya. Yah, semacam budget hotel yang ada saat ini deh.. semua didesain functional dan hemat space. Dalam satu kamar atandard/std + hanya ada bed pasien, 1 sofa bed,1 kursi duduk, 1 lemari kecil, 1 meja makan pasien dan tv. Sementara kamar mandi ada di luar cluster, untuk sharing beberapa kamar. Tapi, kamar mandinya nyaman dan spacious kok.. ada hot/cold water, bersih sekali dan alhamdulillah tidak perlu mengantri penggunaanya (ada 3 kamar mandi untuk 7 kamar kalau tidak salah).

Kalau harus memberi nilai pada pelayanan Eka Hospital pada persalinan saya kemarin, saya akan memberikan skor 9 out of 10! kenapa bukan 10? karena harganya mahaaal (lagi-lagi, untuk ukuran kami, lho ya...). heheheh..


Review Daycare TBB Sylva KLHK

Sejak usia 3 bulan dan Bunda harus mulai aktif ngantor, putri kecil kami diasuh oleh yangti-yangkungnya di rumah, dengan sedikit bantuan dar...