Friday, September 18, 2015

Strategi Dapur Istri (newbie housewife) Bekerja..

Judulnya, agak2 gimana gitu ya.. ehhehehe.. Tapi, saya pengen mengangkat pengalaman saya ini ke blog, barangkali ada juga penganten baru, yang masih shock dengan tugas barunya sebagai istri seperti saya.. Heheheh..

Sejak menikah 1,5 bulan yang lalu, banyak sekali penyesuaian2 yang harus saya lakukan. Terutama menyesuaikan mental perempuan single  menjadi perempuan menikah. Sewaktu masih single yang perlu dipikirin hanya kebutuhan pribadi, setelah menikah ada tugas-tugas istri menanti. 

Saya sendiri, sebelum menikah tinggal di kos yang hanya berjarak 5 menit jalan kaki dari kantor. Jadi, saya bisa leyeh2 lebih lama di kosan sebelum berangkat ke kantor. Karena jam kantor kami dimulai pukul 7 pg, dgn toleransi keterlambatan setengah jam, sy baru bersiap mandi pukul 6.30 pg dan cuss sampai kantor sblm setengah 8. Pulang kantor pun bisa lama2 lembur di kantor.. bahkan seringkali saya pulang pukul 8 malam karena menemani mahasiswa bimbingan saya bekerja over time di lab. 
Setelah menikah, kami tinggal di daerah serpong yang berjarak sekitar 30 km dari kantor. Moda transportasi paling masuk akal yang tersedia tentu saja adalah commuter line. Masuk akal dalam hal waktu, tapi tidak masuk akal dalam kenyamanan. Duuh, badan saya berasa ngilu2 sewaktu awal2 jadi pengguna commuter line. Sementara kalo harus ngantor dengan mobil pribadi harus bersabar luama kejebak macet di jalan. Pernah suatu kali saya berangkat bareng suami, kami harus menghabiskan 2 jam lebih di jalan. Nooo!! Akhirnya, commuter line jd langganan saya tiap hari. setiap hari kami harus berangkat dari rumah paling lambat pukul 6 pg. 

Kalo hanya perlu mandi saja sih, berangkat jam 6 pg aman2 saja, ya.. Tapi, saya yang masih menganut nilai-nilai tradisional, pengennya bisa nyiapin makan pg dan makan malam untuk suami di rumah. Walaupun tidak sempat sarapan bareng di rumah, tp paling nggak saya bisa siapkan bekal untuk sarapan suami di kantor. Naaah, ini yang bikin lama.. masak kan nggak bisa sebentar, ya.. Belum lagi , pulang kantor harus menyiapkan makan malam juga.. duh, udah capek berdiri unyel2an di commuter line, sampai rumah masih harus masak.. Tapi, saya bertekad, saya harus BISA. Semua bisa diatasi dengan strategi.. daaan, strategi dapur saya, adalah sebagai berikut:

1. Kupas bawang merah, bawang putih dalam jumlah banyak, kemudian simpan dalam tupperware. Disimpan tanpa dicuci ya.. Bawang merah-putih kan bumbu dasar setiap masakan, jadi kalo sudah ada yang kupasan siap cincang atau blender, lebih menghemat waktu masak pastinya.

2. Masak lauk dalam jumlah cukup untuk semingguan waktu week end, kemudian simpan di refrigerator atau freezer. Misalnya, rendang, ungkepan ayam, sambal goreng daging, ikan berbumbu dll. Simpan dalam tupperware, dan lauk untuk seminggu aman. Ini hemat waktu banget, karena hanya perlu mnghangatkan atau menggoreng lauk td saat akan dimakan di week days. Kalau di rumah ada microwave, lebih simple lg, tinggal dihangatkan sebentar, dan TING, siap disantap. hehehe

sambal goreng daging printhil-kentang untuk lauk beberapa hari.. simpan di refri, hangatkan saat akan disantap. hehehe..


3. Potong-potong sayuran yang akan dimasak untuk week days pas week end. Misalnya kangkung, sudah saya potong-potong di week end, kemudian simpan di plastik dengan udara sesedikit mungkin. Sayur dan bayam potong bisa disimpan 2-3 hari di refri. Pas mau numis2, kita cuma butuh waktu less than 10 minutes untuk preparasi bumbu dan masaknya. Kan, bumbu juga tinggal diiris2, tanpa harus kupas-kupas lagi.. ehhehe..

4.Siapkan bumbu inti putih (untuk masakan yang mengandung kemiri), dan bumbu inti merah (yang mengandung cabe) di kulkas. Kalo mau rajin dan biar mantep  rasanya, bisa disiapkan sendiri dengan blender pas week end. Kalo saya, sementara ini masih membeli bumbu jadi, Kokita untuk ini. hehehe.. Jadi, misal pengen masak sayur lodeh, tinggal pake bumbu inti putih, dan tambahi irisan bawang merah, bawang putih segar biar mantap. Untuk bumbu2 tambahannya, seperti ketumbar, pakai saja yang bubuk.

5. Saya menyimpan berbagai macam bumbu dapur kering siap pakai.. seperti merica, ketumbar, cabe, daun oregano, dll. Kalo anda rajin, bisa siapkan merica dan ketumbar bubuk sendiri dengan blender, pasti rasanya lebih mantep. Lagi2, kalo saya sih masih beli di supermarket.. ehheheh..

6. Strategi saya yang lain adalah, menyiapkan masakan yang sekali masak sudah ada proteinnya (lauk) dan sayurannya. Misal, tumis jagung muda-telor puyuh-cumi-cabe ijo, atau bisa siapkan tumis sapi lada hitam dengan paprika, atau misalnya capcay yg bisa diisi berbagai macam jenis protein dan sayuran sesuai selera kita. 

sayuran dan protein dalam satu masakan
Dengan satu masakan , kebutuhan nutrisi kita terpenuhi. Satu bagian untuk makan malam, satu bagian simpan di refri untuk sarapan. ;)

 7. Oh ya, masak dalam jumlah agak banyak, cukup untuk dua kali makan ya..
Jadi, misalnya kita masak malam hari sepulang kantor, bagi dua hasil masakannya, satu bagian untuk makan malam,satu bagian lagi simpan di kulkas untuk sarapan. Hihihi.. hemat waktu dan energi kan.. Energi memasak dan mencuci peralatan dapur.. kaaan? ehheeh

 8. Simpan timun dan labu siam lalap, ya di kulkas. Kalau kepepet tidak sempat menyiapkan sayur segar, maka timun dan labu siam tadi jd pengganti sayur yang enak, kok!

Bekal sarapan suami saya saat tidak sempat menyiapkan sayur. Ayam-tahu goreng (tinggal goreng ayam ungkep di kulkas) dan timun, plus sambal botol.. hehehe..
Nah, itu beberapa tips aka strategi dapur saya.. Alhamdulillah, saya nggak capek banget, suami juga happy karena dimasakin istri.. ceritanya jadi semacam Ikhtiar/langkah kecil untuk membangun keluarga sakinah, mawadah, warahmah gitu.. halaah.. Aamiin.. :)




5 comments:

  1. Subhanallah ..kereen deh.aku mah awal merit kbnyakan beli deh wi...trus brgkt ngantor msh nyantaiii ya
    Smg cot nmbh momongan biar nmbh he oh hihihigu

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahhahaha.. cupu2 gitu deh Rahma.. hehehe.. suatu saat kalo udah berpengalaman, baca postingan ini pasti ngakak.. cemen banget sih.. gitu aja kok kerepotan.. ehhehe

      Delete
  2. Hihihi mgkn jg..tp mengingat energi kita hbs djln,rasanya itu sdh hebaaat bgtt

    ReplyDelete

Review Daycare TBB Sylva KLHK

Sejak usia 3 bulan dan Bunda harus mulai aktif ngantor, putri kecil kami diasuh oleh yangti-yangkungnya di rumah, dengan sedikit bantuan dar...